Minggu, 08 Desember 2013

TEKNIK MEMBUAT FILM SABLON



Teknik Membuat Film Sablon
januari 25th, 2009 by Trag's

Dalam pembuatan film sablon ada beberapa tahapan, yaitu :
1. Penyetingan Gambar Film
Siapkan gambar yang akan di gunakan, kemudian edit sesuai keinginan dalam hal ini biasanya menggunakan program Coreldraw dan Photoshop juga bisa.
2. Tahap Pra-Afdruk (sebelum pemindahan gambar ke screen)
Tahap ini meliputi pembersihan dan persiapan screen. Dalam pembersihan dan persiapan screen alat-alat yang dibutuhkan meliputi : sabun colek, air bersih dan kain spon/ kapas.
Pertama-tama screen dicuci menggunakan air dan sabun sampai bersih, kemudian jemur sampai benar-benar kaering, hal ini perlu karena sebelum di afdruk screen harus benar-benar bersih dan kering.
3. Tahap Afdruk (pemindahan gambar ke screen)
Tahap ini meliputi pengolesan obat, pengeringan obat pada screen, pembakaran screen/perfilm-an, pencucian obat pada screen dan penjemuran hasil afdruk. Di dalam tahap pemberian obat membutuhkan alat-alat antara lain berupa : screen, obat, kipas angin/ blower, semprotan dan alat perata screen (papan, busa, kain hitam dan kaca. semua ukuran screen ).
Pertama kita siapkan obat afdruk dengan cara mencampurkan cairan merah dan putih (dosis sesuai anjuran di kotak box-nya). Setelah obat tercampur dengan rata tuangkan sedikit demi sedikit pada screen dan ratakan dengan merata, kemudian screen tersebut keringkan menggunakan kipas angin atau blower.
Pengeringan screen tidak boleh terkena sinar matahari untuk itu dianjurkan pengeringan di ruang tertutup, setelah kering kita memasuki tahap pembakaran screen perfilm-an. Pada tahap ini kita membutuhkan alat-alat lainnya berupa : gambar yang sudah diedit, kaca, screen, kain hitam, busa screen dan papan.
Pertama kita ambil papan terlebih dahulu, taruh busa di atas papan kemudian taruh kain warna hitam di atas busa tersebut, lalu kita ambil screen yang sudah disiapkan kemudian taruh screen di atas kain berwarna hitam setelah itu ambil gambar yang telah diedit dan tempel di atas screen, sebelum gambar tersebut ditempelkan terlebih dahulu kita olesi dengan minyak goreng, hal ini dilakukan agar kertas pada screen akan tembus sinar, setelah itu taruh kaca di atas screen. Untuk lebih jelasnya urutan dari bawah ke atas adalah: papan, busa screen, kain warna hitam, screen, gambar, kaca.
Setelah itu kita sinari screen dengan sinar matahari. Di dalam penyinaran waktu yang dibutuhkan hitungan detik, yaitu antara 3 sampai 9 detik tergantung panas tidaknya sinar matahari yang keluar. Jika terlalu lama atau terlalu cepat dalam penyinaran, hasil perfilm-an screen akan rusak. Setelah proses penyinaran screen kita cuci dengan air hangat untuk membersihkan bekas-bekas obat yang nempel. Dalam pencucian hasil afdruk kita membutuhkan alat penyemprot, alat ini digunakan untuk membersihkan obat yang tersisa di sela-sela gambar yang terdapat pada screen, setelah bersih screen dijemur sampai kering setelah itu bisa digunakan


SABLON TIMBUL PADA KERTAS

Dengan menggunakan "BUBUK TIMBUL", kita dapat menghasilkan sablon timbul pada kertas dengan cara:

Kertas yang sudah disablon (masih dalam keadaan basah) ditaburi dengan bubuk timbul secara merata. kemudian dikeringkan dengan menggunakan strika (jangan terlalu panas) dengan membalikan kertas tersebut diatas bantalan busa, kemudian press dengan strika.

SABLON BERBAHAN DASAR KAIN

Menyablon berbahan dasar kain cukup dengan menempelkan screen diatas kain/kaos/spanduk, cukup dengan satu atau dua kali gesutan rakel. Gunakan screen dengan type rendah T48, T54 untuk menghasilkan sablonan yang baik.

Penggunaan cat untuk dasar kain pada dasarnya berwarna putih kental, lalu menjadi berwarna apa saja dengan ditambahkan bahan pewarna "PIGMENT" kedalam cat tersebut. Agar hasil sablonan pada kain tahan lama, campurkan sedikit cairan "PENGUAT WARNA" pada cat yang sudah dicampur dengan pewarna.
Untuk penyablonan kaos/kain sebaiknya menggunakan alas papan triplex pada bagian dalamnya agar cat tidak tembus kebelakang. Hasil sablonan dapat diberi efek mengkilap dengan cara menyablon sekali lagi (gambar/tulisan sablon yang sudah ada) dengan screen yang sama menggunakan bahan TOP COUT.


SABLON BERBAHAN DASAR KERTAS

Menyablon berbahan dasar kertas, jenis screen yang digunakan adalah type menengah keatas seperti T150, T165, S180 dan S200 agar hasil sablonanya menjadi halus dan bagus.

Cat yang digunakan adalah Vinil Gloss dengan pengencer M3 atau dengan menggunakan pengencer FUJISOL.
Untuk pengafdrukan gunakan obat afdruk yang berbasis SOLVEN atau berbasis minyak.
TEHNIK MEMBUAT FILM

Film sablon adalah sebuah gambar/tulisan yang dibuat dengan manual atau di setting komputer. Film tersebut merupakan "master" yang akan digunakan dalam keperluan cetak sablon. Tanpa film ini pengerjaan sablon tidak dapat dilakukan.

Ada dua syarat dalam pembuatan film sablon yaitu:

Pertama bahan dasar harus berwarna bening atau trasparan, kedua, gambar atau tulisan harus berwarna hitam pekat.

Ada 4 jenis film sablon:

1. Film Repro
Film ini banyak digunakan oleh kalangan profesional sablon karena kwalitasnya sangat bagus untuk menghasilkan afdrukan yang sempurna. Pembuatan film ini menggunakan mesin pembuat repro hasilnya lebih trasparan dan lebih hitam pekat.

2. Film Kalkir
Pembuatan film ini cukup praktis, dengan mengeprint dari komputer dengan kertas kalkir atau difotocopy dengan kertas kalkir.

3. Film Minyak
Film ini cukup digemari karena berbiaya murah dan praktis. cukup dengan melumuru kertas dengan minyak goreng kemudian dikeringkan.

4. Film Kertas Potong
Biasanya film ini dipergunakan untuk membuat cetakan sablon spanduk karena media cetaknya cukup besar, bahan filmnya terbuat dari kertas potong. Proses pembuatannya cukup sederhana: kertas yang sudag dibuat tulisan/gambar langsung di potong dengan pisau cutter sehinggan tiap-tiap huruf/gambar berlubang.
Untuk membuat cetakan sablon berwarna, buatlah film sebanyak warna yang dikehendaki mengikut pola gambar.




PERSIAPAN MEMBUAT SABLON

Secara garis besar percetakan dibagi menjadi 4 bagian yaitu: Cetak Datar, Cetak Dalam, Cetak Tinggi dan Cetak Saring. Cetak sablon termasuk bagian cetak saring, karena menggunakan alat cetak "Screen"/"Screen Printing".

Mengerjakan sablon tidak sulit dan tidak memakan biaya besar, cukup hanya menyediakan peralatan seperti:
1. Screen (kain gasa terbuat dari Polyster/Nylon)
2. Rakel (alat sapu terbuat dari karet sintetis)
3. Obat Afdruk (cairan kental/emilsion)
4. Mika (alat pemoles obat afdruk)
5. Sinar Matahari/Kotak Lampu (penyinaran saat mengafdruk)
6. Busa (untuk mengepress film pada screen)
7. Semprotan Air (pengembang gambar hasil afdruk)
8. Meja Sablon
9. Tinta/Cat (khusus sablon)

Ada 3 aspek tehnik sablon: pertama, Tehnik membuat film sablon, kedua, tehnik mengafdruk screen, ketiga, tehnik sablon segala dasar.
Dengan memahami ketiga dasar tersebut, maka anda sudah bisa memulai pekerjaan cetak sablon yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan atau pun menjadikan sebagai pekerjaan tetap.
Hasil sablon yang baik sangat ditentukan oleh jenis Screen yang digunakan. sebagai contoh: Untuk menyablon kaos/kain maka screen yang cocok digunakan adalah screen yang berpori-pori kasar dengan type screen T48, T54, T61, T77 dan T90.
Untuk menyablon kertas, plastik, sticker,PVC dll, screen yang cocok digunakan adalah jenis screen sedang dan halus dengan type screen T120, T150, T165, S180 dan S200.
Sedangkan untuk sablon gambar "full colour" raster halus dan sparasi menggunakan type screen S180 dan S200.


TEHNIK MENGAFDRUK SCREEN

Proses pengafdrukan merupakan proses yang sangat penting dan menetukan bagi hasil sebuah pekerjaan sablon. Bila hasil afdrukannya baik maka besar kemungkinan akan bagus hasil sablonannya.

Apa itu Afdruk Screen?..............

Afdruk adalah sebuah proses penduplikasian dari gambar/tulisan film ke dalam screen. apapun gambar/tulisan yang ada pada film akan terlihat sama pada screen setelah melalui proses pengafdrukan.

ada dua cara mengafdruk screen:

1. Dengan Matahari
2. Dengan kotak Lampu Neon

Cara kerja kedua cara tersebut sama saja yaitu mengexpose (menyinari) yang telah dipolesi dengan obat afdruk "emulsion" untuk menimbulkan gambar/tulisan ke screen melalui pencahayaan.

Ada 2 macam emulsion yang digunakan untuk mengafdruk screen, pertama jenis solven untuk jenis non kain dan jenis Water Base untuk sablon kain/kaos.

Ada 9 langkah mengafdruk screen:

1. Mencampur Emulsion (obat Afdruk) dan SR/ cairan kuning yang ada dalam kemasan Emulsion. Obat yang sudah dicampur dengan cairan kuning tidak bisa disimpan lama, oleh sebab itu pergunakan secukupnya. Tuangkan Emulsion kedalam wadah kemudian masukan cairan kuning/SR 1:9, aduk hingga benar-benar menyatu.

2. Memoles screen secara merata dengan Emulsion yang telah diaduk dengan SR. Pastikan Screen bersih, kering dan bebas abu. oleskan screen dengan menggunakan Mika, lakukan pemolesan dengan rata pada bagian luar dan dalam screen, tidak boleh ketebalan atau ketipisan dalam pemolesan Emulsion di screen.

3. Mengeringakan screen diruangan tertutup atau gelap. pengeringan boleh dengan Hair Dryer, kipas angin. Peringatan!!! proses ini hanya dilakukan dalam ruangan tertutup yang gelap, jika terkena sinar cahaya terang akan mengakibatkan gagalnya pengafdrukan.

4. Jika sudah kering (masih tetap dalam ruangan tertutup), letakkan film diatas screen secara terbalik. Lapiskan dengan kaca bening, dibawah screen diberi busa (sesuai besar ukuran screen) lalu tekan dan jemur di ruangan terbuka (tersinar matahari) selama 5-20 detik tergantung teriknya matahari, ingat jangan terlalu lama karena akan berakibat gagal afdruk.

5. Proses pengafdrukan dengan menggunakan kotak lampu neon juga sama seperti diatas. Penyinaran menggunakan lampu hendaknya harus benar-benar terang. Gunakan lampu neon/TL 3-4 batang minimal 20 watt/ batang. penyinaran dilakuakan diatas kotak lampu yang dilapisi kaca setebal 5 milimeter, lamanya penyinaran berkisar 5-8 menit.

6. Selanjutnya adalah pengembangan gambar dari hasil penyinaran. Caranya screen yang sudah di sinari matahari atau lampu segera disiram dengan air bersih dala dan luar screen, untuk menyempurnakan diperlukan semprotan air agar gambar/tulisan lebih jelas terlihat. Dalam penyemprotan awal tidak boleh terlalu keras.

7. Setelah pencucian screen dianggap selesai maka screen harus dijemur diterik matahari hingga benar-benar kering.

8. Jika dalam proses pengafdrukan ada kecacatan sedikit (tidak mengganggu gambar atau tulisan, maka proses selanjutnya adalah penambalan dengan sisa Emulsion dan dikeringkan kembali.

9. Proses selanjutnya adalah finising, priksa sekali lagi jangan sampai ada kebocoran di screen. Agar tidak belepotan dalam pengerjaan sablon, tutuplah pinggir-pinggir screen (kayu didalam) dengan Lakban, hal ini juga untuk mengantisipasi kebocoran pada ujung-ujung kayu screen.

Screen yang sudah diafdruk sebaiknya diberi penguat agar tidak mudah rontok, dengan menggunakan HATEMITER/EXTRA FIX (cairan warna merah muda). Poles seluruh permukaan screen dengan penguat tersebut, kemudian keringkan.

Rawatlah screen dengan baik karena sangat rentan terhadap kotoran seperti pasir dan debu. Jauhkan screen dari jangkauan anak-anak, karena bukan mainan anak-anak. Apabila selesai digunakan, sebaiknya langsung dibersihkan minimal bagian gambar/tulisan agar tidak tersumbat.

SERATUS (100) ORANG PALING BERPENGARUH DI DUNIA


1.
Nabi Muhammad SAW
51.
Umar bin Khatab
2.
Isaac Newton
52.
Asoka
3.
Nabi Isa
53.
Sam Augustine
4.
Buddha
54.
Max Planck
5.
Confucius
55.
John Calvin
6.
Saint Paul
56.
William Morton
7.
Thai Lun
57.
William Harvey
8.
Johan Gutemberg
58.
Antoine Becquerel
9.
Christopher Columbus
59.
Greger Mendel
10.
Albert Einstein
60.
Joseph Lister
11.
Karl Marx
61.
Nicholas August Otto
12.
Louis Pasteur
62.
Louis Daguerre
13.
Galileo Galilei
63.
Joseph Stalin
14.
Aristoteles
64.
Rene Descartes
15.
V.I. Lenin
65.
Julius Caesar
16.
Nabi Musa
66.
Francisco Pizarro
17.
Charles Darwin
67.
Hernando Cortes
18.
Chin Huang Ti
68.
Ratu Isabella I
19.
Agustus Caesar
69.
William the Congqueror
20.
Mao Tse-tung
70.
Thomas Jefferson
21.
Genghis Khan
71.
Jean Jacques Rousseau
22.
Euclid
72.
Edward Jenner
23.
Martin Luther
73.
Wilhelm Rontgen
24.
Nicolas Copernicus
74.
Johan Sebastian Bach
25.
James Watt
75.
Lau-tzu
26.
Constantine the Great
76.
Enrico Ferni
27.
George Washington
77.
Thomas Maltus
28.
Michael Faraday
78.
Francis Bacon
29.
James Clerk Maxwell
79.
Voltaire
30.
Orville dan Wilbur Wright
80.
John F. Kennedy
31.
Antoine Laurent Lavoisier
81.
Gregory Pincus
32.
Sigmund Freud
82.
Sui Wen Ti
33.
lskandar Zulkarnaen
83.
Mani (Manes)
34.
Napoleon Bonaparte
84.
Vasco da Gama
35.
Adolf Hitler
85.
Charlemagne
36.
William Shakespeare
86.
Cyrys the Great
37.
Adam Smith
87.
Leonard Euler
38.
Thomas Edison
88.
Nicollo Machiavelli
39.
Anton van Leuwenhoek
89.
Zoroaster
40.
Plato
90.
Menes
41.
Gugleilmo Marconi
91.
Peter the Great
42.
Ludwig van Beethoven
92.
Mencius
43,
Werner Heisenberg
93.
John Dalton
44.
Alexander G Bell
94.
Homer
45.
Alexander Fleming
95.
Ratu Elizabeth I
46.
Simon Bolivar
96.
Justinian I
47.
Oliver Cromwell
97.
Johannes Kepler
48.
John Locke
98.
Pablo Picasso
49.
Michelangelo
99.
Mahavira
50.
Pans Urban II
100.
Niels Bohr