Senin, 01 Maret 2021

Ketinggian menyampaikan amanat

 

Ketinggian Nilai Menyampaikan Amanat Islam

Mln. Mubarak Achmad

Ketinggian Nilai Menyampaikan Amanat Islam

فَوَ اللهِ ! لَأَنْ يَّهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَّكَ أَنْ يَّكُوْنَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ – (مسلم).

Dari Hadhrat Sahal bin Sa’ad bahwa Rasulullah Saw bersabda kepada Hadhrat Ali bin Abi Thalib r.a. : “Demi Allah! Andaikan seseorang mendapat petunjuk dengan perantaraan engkau, maka itu lebih baik bagi engkau daripada engkau memperoleh unta-unta yang berkualitas tinggi.” [HR Muslim Kitābul Fadāil Bab Fadāilu ‘Ali bin Abi Thalib r.a.].

Penjelasan :
Pada masa itu unta merah dinilai merupakan hewan super yang sangat berharga sebagaimana pada zaman ini terdapat mobil-mobil mewah atau mungkin saja lebih dari itu.

Di masa Rasulullah Saw, sarana transportasi, khususnya di daerah padang pasir adalah unta dan memang daerah itu merupakan padang pasir serta hanya unta yang ada.

Karena itu beliau Saw bersabda, Menjadi faktor hidayah bagi seseorang dan membawa seseorang pada jalan yang lurus sehingga engkau menjadi tempat turunnya karunia-karunia Allah dan berkah-berkah-Nya, nilainya lebih tinggi daripada suatu hadiah paling tinggi pada kaca mata dunia.”

Singkatnya, orang-orang yang menyampaikan amanat Allah, [nilainya] dari kaca mata dunia pun tidak ada tandingan dan perbandingannya. Itu tidak terjangkau oleh pikiran manusia, karena itu berilah perhatian ke arah itu.

Saudara-saudara yang bermukim di negeri ini [maksudnya, Negara Belanda]. Di sini pun menjadi kewajiban Saudara-saudara untuk menyampaikan ajaran Islam kepada mereka.


Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda : Jika kami memiliki kemampuan, maka kami akan seperti para pengemis, dari pintu ke pintu dan dari rumah ke rumah menyebarkan agama Allah dan menyelamatkan orang-orang dari syirik yang menghancurkan, yang telah merebak di dunia.

Jika Allah [memperkenankan] mengajarkan pada saya bahasa Inggris, maka kami sendiri akan pergi melakukan kunjungan lalu menyampaikan tablig dan menghabiskan kehidupan kami dalam pertabligan Islam kendati kami sampai terbunuh [di medan pertabligan].” Malfuzāt Jilid II h.219 Edisi Baru.

Perhatikanlah, betapa ghairat tabligh yang terdapat di dalam diri Hadhrat Masih Mau’ud a.s..

oleh karena itu, kita pun seyogianya memberikan perhatian untuk merubah pilihan-pilihan atau kebijakan-kebijakan kita. Kita pun seyogianya harus serius dalam kaitan menangani bagaimana menyampaikan amanat Allah ke seluruh penjuru dunia. Barulah kita terbukti benar dalam pengakuan kita ikut dalam baiat beliau”.

Hari ini yang dituntut dari kita adalah harta-harta saudara- saudara, belanjakanlah di jalan Allah dan waktu-waktu saudara- saudara pun belanjakanlah di jalan Allah.”

Hari ini Hadhrat Masih Mauud a.s. telah memberikan khazanah ajaran Islam yang tidak ternilai harganya yang dengan perantaraan bantuan itu kita bisa membungkam mulut para penentang dengan perantaraan dalil-dalil.

Di hadapan argumen-argumen itu tidak ada Kristen, Yahudi, Hindu dan yang lainnya yang dapat berhadapan dan tidak pula ada yang lainnya. [Dikutip dari Khutbah Jumah Hadhrat Khalifatul Masih V aba tanggal 4 Juni 2004 di Nun Speet, Belanda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar